• Thu. Nov 7th, 2024

PRAMAIDA

Pramuka MA Plus Keterampilan Al Hidayah Laju Kidul Singgahan Tuban

PRAMAIDA

• FILOSOFI LOGO

• Biru: melambangkan laut yang luas, artinya sebagai seorang pramuka kita harus memiliki fikiran dan pandangan yang luas

• Hijau: melambangkan kesegaran atau kecerahan fikiran

• Merah : seorang pramuka juga memiliki keberanian dan semangat

• Kuning : mempunyai sikap ceria dan optimis dalam segala situasi

• Hitam : teguh pendirian dalam segala sikap

• Putih : kejernihan hati dan fikiran setiap anggota pramuka

• Orange : kehangatan terhadap masing-masing anggota gerakan pramuka

• FILOSOFI LOGO

• Bintang : melambangkan ketuhanan yang maha esa dan 5 arah yang mengacu pada pancasila

• 10 kobaran api : menanamkan 10 poin dasa dharma dalam kehidupan sehari-hari

• 2 tunas kelapa : satuan terpisah pramuka penegak antara putra-putri untuk mencapai tujuan ambalan yang sama

• 2 wosm : keselarasan dari pangkalan dan ambalan untuk mengembangkan gerakan pramuka

• 2 garis merah yang melingkar : melambangkan semangat dan bertekad bulat dalam memutuskan segala hal

• Kemudi kapal : menggambarkan bahwa di dalam ambalan juga dibutuhkan seorang pemimpin sebagaimana kapal yang membutuhkan nahkoda

• Rantai : melambangkan tali persaudaraan antara pramuka dengan alam

• Pita : melambangkan menjunjung tinggi motto gerakan pramuka ambalan raden said srikandi

• Setia siap sedia : melambangkan jiwa seorang pramuka yang ada di ambalan ini

• Nama ambalan dan pangkalan : melambangkan nama ambalan kita yaitu “RADEN SAID SRIKANDI” dan nama pangkalan kita yaitu “PANGKALAN MA P2K ALHIDAYAH”

• 8 anak panah : 8 arah mata angin dan berpangkal pada tunas kelapa serta menuju keluar melambangkan sikap seorang pramuka yang siap mengabdikan diri kemanapun

ADAT AMBALAN-RACANA

  1. ADAT PENERIMAAN TAMU PENEGAK
  2. Peser tadisiram dengan air bunga (mawar, pandan dan bunga-bunga lain yang dicampuri minyak wangi)
  3. Melewati terowongan yang dipegang oleh 6 Pramuka penegak bantara / laksana dan disetiap sudut terdapat lilin yang melambangkan cahaya kehidupan
  4. Membuka pintu yang dikiaskan dengan bendera merah putih sambil mengucapkan motto gerakan pramuka
  • ADAT AMBALAN PELANTIKAN PENEGAK KE PENEGAK BANTARA
  • Mencium benderamerah putih
  • Mengucapkan kata kunci untuk Melewati 2 bendera yaitu bendera wosem dan bendera ambalan
  • Melewati lorong
  • Memakan rebusan ubi dan air tajen , sebagai tanda pada zaman dahulu ubi dan tajen adalah sumber tenaga
  • Setelah itu di siram oleh air bunga oleh kak Pembina
  • ADAT AMBALAN PENEGAK BANTARA KE PENEGAK LAKSANA
  • Mencium benderamerah putih
  • Mengucapkan kata kunci untuk Melewati 2 bendera yaitu bendera wosem dan bendera ambalan
  • Melewati lorong
  • Memakan rebusan ubi dan air tajen , sebagai tanda pada zaman dahulu ubi dan tajen adalah sumber tenaga
  • Setelah itu di siram oleh air bunga oleh kak Pembina
  • ADAT PELANTIKAN DEWAN AMBALAN
  • Calon dewan ambalan mengenakan pakaian adat (mengenakan jarik)
  • Calon dewan ambalan berada disudut yang berbeda-beda sebelum prosesi pelantikan
  • Calon dewan ambalan memasuki tempat prosesi pelantikan diantarkan oleh Pradana dengan diiringi gending jawa
  • Prosesi pelantikan
  • Penyerahan pusaka ambalan dari Pradana masa bakti sebelumnya kepada Pradana masa bakti 2019 serta diiringi penari dan gamelan jawa
  • ADAT AMBALAN UNTUK PENEGAK LAKSANA KE PENENGAK GARUDA
  • Peserta pelantikan memasuki lapangan
  • Berjalan sesuai iringan instrument
  • Diiringi instrument jingle Ambalan “karawitan”
  • Memakai pakaian seragam pramuka dengan asesoris bulu ditopi
  • Prosesi pelantikan
  • ADAT PENYEMATAN  BADGE TAPAK MERAH / TAPAK HITAM
  • Melewati bendera WOSM dan Tunas Kelapa sambil mengucapkan motto Gerakan Pramuka “Satyaku Kudharmakan, Dharmaku Kubaktikan”
  • Setelah melewati bendera WOSM dan Tunas Kelapa dilanjutkan berjalan diatas pecahan kaca kemudian mencium bendera merah putih yang berada di ujung perjalanan diatas pecahan beling. Hal ini sebagai lambang / kiasan bahwa kehidupan penuh dengan cobaan dan kita mau tidak mau harus menjalani cobaan itu untuk meraih kejayaan (MerahPutih)
  • Membasuh wajah dengan air bunga
  • Mengucap Motto Ambalan “SetiaSiapSedia” sambil menjunjung pusaka ambalan
  • ADAT PELANTIKAN PINSA & WAPINSA
  • Pinsa wapinsa memasuki lapangan dengan barisan satuan terpisah
  • Membentuk formasi dan diiringi gending jawa
  • Memakai asesoris bahu kanan kiri untuk PINSA, dan satu disebeleah kanan untuk Wapinsa
  • Prosesi pelantikan
  • Penyematan slempang sebagai tanda jabatan PINSA WAPINSA
  • Persembahan YEL-YEL
  • ADAT PELANTIKAN BINTANG TAHUNAN
  • Peserta memasuki lapangan diiringi instrument jingle Ambalan “karawitan”
  • Prosesi penyematan
  •       Setelah disematkan bintang tahunan kemudian peserta melakukan hal-hal sbb:
  • Peserta mencuci muka dengan air bunga
  • Mencium bendera merah putih
  • Mengucapkan tri satya dibawah bendera dan pusaka ambalan
  • ADAT MAKAN
  • Tidak boleh ada yang makan kecuali sudah ada intruksi makan dan harus makan bersama sama tanpa terkecuali
  • Sebelum makan berdoa terlebih dahulu di pimpin oleh salah satu anggota
  • Ketika makan harus menggunakan tangan temannya terutama dalam event kegiatan pramuka
  • Tidak boleh minum sebelum selesai makan semua
  • Makanan tidak boleh tersisa, jatuh berserakan, (mubadzir)
  • Dan tidak boleh ada suara ketika makan
  • Setelah makan menyanyikan lagu syukur  dg mengangkat wadah makanan secara bersamaan
  • Apabila ada salah satu yang dilanggar maka wajib mendapat sanksi dari Pembina
  1. ADAT SESAMA ANGGOTA
  2. Ketika bertemu sesama anggota saling menyapa (salam pramuka) dan berjabat tangan anak pramuka
  3. Ketika dengan senior ataupun Pembina memberi hormat dg posisi siap
  4. Berikan wajah ceria dengan memberi senyum yang manis
  5. Saling sapa
  1. ADAT SHOLAT
  2. Sholat berjamaah
  3. Dzikir bersama kemudian membentuk lingkaran, bersalaman sambil membaca sholawat nabi.

SANDI AMBALAN/RACANA

Kehormatan Itu Suci

Janganlah Kurang Amalmu Dalam Kesukaran

Tenanglah Selalu Dalam Bahaya

Katakanlah Selalu Dalam Sebenarnya

Jangan Sekali-Kali Yang Setengah Benar Atau Berarti Dua

Sebagai Bukti Pramuka Yang Setia

Sabda Pabdita Ratu

Manusia Itu Manusia

Kaya Atau Melarat Bukanlah Keadaan Lahir

Kita Mengukur Orang Dengan Ukuran Batin

Siapa Saja Meskipun Bagaimana Adalah Kawan Kita

Karenanya Janganlah Berbuat Sesuatu Yang Dapat Melukai Hati Atau Menghinakan Orang Lain

Lebih Baik Mati Terhormat Daripada Hidup Dengan Nista

Dalam Keadaan Bagaimanapun Juga Pancarkanlah Jiwamu Dengan Riang Gembira

Dan Jangan Tampak Lahirmu Akan Isi Hatimu

Pemuda Yang Setia Adalah Orang Yang Sopan Dan Kesatria

Yang Bertindak Hormat Terhadap Yang Tua

Dan Bertindak Sayang Terhadap Yang Muda

Selalu Bertanggungjawab Atas Apa Yang Diperbuat

Ngluruk Tanpa Bala Menang Tanpa Ngasorake Sekti Tanpa Aji-Aji

Ojo Kuminter Mundak Keblinger

Ojo Cidro Mundak Cilaka

Ojo Adigang Adigung Adiguna

Memayu Hayuning Bawana Ambrasta Dur Hangkara

Ngunduh Wohing Pekerti

Hargailah Dan Pergunakanlah Dengan Sebaik-Baiknya Segala Sesuatu Yang Kita Terima Dari Tuhan

Suro Diro Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti

Itulah Kehendak Ambalan Kita

Ambalan Raden Said Srikandi

PUSAKA AMBALAN

  1. KERIS

Merupakan Senjata Khas Raden Said. Dalam Pramuka Keris Tersebut Mempunyai Makna Sebagai Seorang Pramuka Putra Harus Menegakkan Hubungan Vertical Kepada Tuhan Sebelum Memperkuat Hubungan Sesama Makhluq Tuhan, Supaya Bisa Memberikan Petunjuk Serta Memiliki Sifat Yang Tegak Dalam Memimpin Dan Menjadi Panutan Yang Baik.

  • SELENDANG

Selendang Paseni merupakan ciri khas Dewi Srikandi yang berwarna kuning – putih dalam pramuka selendang ini bermakna bahwa sebagai seorang pramuka putri harus bisa mengemban tanggung jawab dan menjadi pembina yang mahir yang bisa  mengantarkan generasi muda ke tempat, tujuan yang di harapkan

  • PENGGUNAAN PUSAKA

Pusaka ini hanya digunakan dalam acara tertentu yang menggunakan adat ambalan seperti penyerahan pusaka serta diiringi instrument gamelan jawa

  • KEGUNAAN KERIS

Pusaka ini merupakan pusaka yang syakral dan hanya boleh digunakan atau dipegang oleh orang – orang tertentu seperti Pembina, pradana, dan pemangku adat dalam ambalan Raden Said-Srikandi,dan orang yang mendapatkan izin dari keduanya (pradana dan Pembina).